RTP Pasukan88 - An Overview

Salah satu bab yang paling kontroversial adalah bab 10 yang membahas keterlibatan Brimob dalam Operasi Seroja di Timor Timur (sekarang Timor Leste). Versi pertama yang muncul dalam web site ini adalah hasil wawancara dengan para anggota Yon Teratai, tentu saja karena mereka tidak memegang jabatan komando tidak memahami garis kebijakan komando dari Brimob pada waktu itu.

Teori perang sangat dinamis, variabelnya sangat banyak untuk mencapai suatu kemenangan, teknik yang berhasil dipakai pelopor dulu tidak serta merta menjamin keberhasilan dalam penugasan2 brimob sekarang ini.

Pasukan elit ini juga kebagian jatah untuk berlatih menembak dengan menggunakan peluru tajam tiga kali lipat lebih banyak dari pasukan reguler lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk melatih ketepatan dan kecepatan mereka untuk bertindak dalam waktu sepersekian detik.

Soekanto pada tanggal 21 Agustus 1951. Sat 2 Pelopor bukan pasukan elit, namun setahu saya satuan ini berisikan prajurit2 yang berani, tegas dan faithful. Dengan keterbatasan materil, logistik, perwira dan support dari “para petinggi” satuan ini mampu memberikan yang terbaik kepada bangsa, negara dan institusi melebihi beban tugas yang dipercayakan. Ini bisa dibuktikan dengan KPLB yang diterima oleh para perwira dan prajurit adalh yang paling banyak diantara satuan2 Brimob lainnya.

Perlengkapan lain seperti granat peluncur maupun granat tangan juga tidak disediakan. Hal lain yang menyedihkan adalah pasukan ini hanya dibekali dengan peta tanpa ada kompas sebagai penunjuk arah. Radio komunikasi antara markas batalyon dan kompi di lapangan atau dengan peleton juga tidak disediakan. Padahal lazimnya pada pasukan tempur, pada amount peleton tersedia radio komunikasi PPRC. Bahkan khusus pasukan Menpor dalam setiap tim tersedia radio PPRC untuk melakukan komunikasi.

e-mail: [email protected] dan [email protected] Penerbitan buku Resimen Pelopor Pasukan Elite Yang Terlupakan memicu banyak reaksi dari berbagai kalangan militer maupun Polri. Banyak diantaranya yang memberikan dukungan dan meminta untuk dilanjutkan penulisan secara lebih element, namun demikian banyak juga saran untuk melakukan revisi karena ada beberapa bab yang dianggap kurang pas.

Saya secara pribadi sangat tidak suka dengan reformasi yang dilakukan terhadap Brimob seperti saat ini. yang perlu reformasi adalah Polisi umum yang kerjaannya menjadi Pencuri, tukang palak dan pengemis yang nyusahin rakyat. sedang brimob harus ditingkatkan kualitasnya seiring dengan perkembangan Jaman.

Ini cukup menarik krn kita ketahui krn advertisement banyak satuan terlibat dlm konfrontasi dg malay. Mungkin two satuan tsbt paling banyak menderita dlm perang yg sebenarnya adlh perang “setengah hati”. Mungkin hanya satuan2 tertentu sj yg melaksanakan dgn sepenuh hati. Dan ini d refleksikan pada waktu pemakanan ke 2 pers KKO

ide Pak Karsan agar Pelopor hanya ada ditingkat pusat dengan membangun 3 resimen pelopor ( BS) memang harus dilakukan. kejadian di aceh itu jangan sampai terulang kembali karena teroris kemarin itu hanya kelas Kecoa aja dan ini sangat memalukan. Kalau anda tahu bagaimana Kompi C, D dan E dari resimen pelopor membabat SAS dikalimantan pasti anda Kagum sekali.

Pantesan aja rakyat dan angkatan lain sangat benci sampai Pasukan88 berani nyerang markas karena mereka sudah muak dengan kelakuan busuk yang selalu ditampilkan selama ini. untuk brimob Kita masih tetap hormat dan angkat topi untuk Brimob yang selalu sederhana, rendah hati dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas. Selamat buat Brimob dan Densus 88

Salah satu bab yang paling kontroversial adalah bab ten yang membahas keterlibatan Brimob dalam Operasi Seroja di Timor Timur (sekarang Timor Leste). Versi pertama yang muncul dalam site ini adalah hasil wawancara dengan para anggota Yon Teratai, tentu saja karena mereka tidak memegang jabatan komando tidak memahami garis kebijakan komando dari Brimob pada waktu itu.

daniel berkata: Mei 22, 2012 pukul 9:35 pm selamat malam…saya baru pertama kali masuk ke blog site ini itupun gak sengaja….saya baru tahu tentang sejarah pelopor brimob krn selama ini saya cm tau pelopor itu salah satu kesatuan di brimob tapi dari semua postingan yang ada ayo sama sama kita dukung polri pada umumnya dan brimob pada khususnya utuk menjadi institusi yang lebih baik lagi utk NKRI

7. Pada saat mengundurkan diri beliau menegaskan tidak ada senjata yang dibakar atau dibuang, semua personel masih membawa senjata meskipun tanpa amunisi atau amunisinya terbatas.

Pada hari Minggu, 11 April 1976 petaka itu dimulai. Kesalahan teknis tempur yang pertama kali dilakukan oleh Komandan Batalyon Teratai adalah membagi pasukan menjadi tim kecil dengan jumlah four personel pada masing-masing tim. Pertimbangan AKBP Ibnu Hadjar Adhikara membagi pasukannya adalah karena garis pertahanan yang harus dijaga sangat panjang sehingga beliau memutuskan untuk membagi pasukan dalam tim kecil. Pada masa lalu, pasukan Pelopor memang terlatih bertempur dengan taktik tim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *