Rumored Buzz on RTP Pasukan88

Reorganisasi Hankam tahun 1969 dengan penyatuan setiap angkatan kedalam ABRI karena pada waktu itu setiap panglima angkatan bertanggungjawab langsung kepada presiden termasuk Polri.

mengutip kata mutiara dari senior saya yaitu….“BAYANGKAN…!?” jadi klo memakai sistem perekrutan kayak jaman dulu yang selektif dan menghasilkan anggota berkualitas tinggi tapi sedikit adalah kurang tepat..maka perekrutan dalam jumlah besar memang perlu dilakukan.Dan secara praktek dilapangan,berhasil juga.tapi itungannya bukan potong kepala.(karena sy inget kata2 Danki saya pada waktu ituukuran keberhasilan suatu penugasan bukanlah berapa jumlah lawan yang dapat kita habisi,melainkan masyarakat merasa aman dengan kehadiran kita….akur ga ni?)

Mobil yang dari pabrikannya dilego seharga 20.495 poundsterling (standar) ini ditenagai mesin disel berkapasitas 2500cc. Bila disimak lebih jauh, tentu saja ada fasilitas khusus yang ditambahkan. Sebut saja plat pijakan kaki yang menempel disekeliling bodi mobil. Tentu saja bukan tanpa tujuan fasilitas tadi dibuat. Plat berfungsi sebagai pijakan pasukan yang berdiri disekeliling mobil. Dengan demikian maka pasukan bisa di drop dengan cepat.

Penjajahan juga menyumbang pada persoalan tak cukup tersedianya perwira polisi yang cakap dan berpengalaman. Saat Belanda diusir Jepang pada 1942, tak satu pun warga bumiputra menjabat kepala kepolisian di sixteen distrik Hindia Belanda.

Kompi C sebagai sekat terakhir juga harus mengundurkan diri karena kehabisan amunisi. Selain itu, anggota pasukan juga banyak mengalami senjata mereka macet ketika ditembakkan.

sedang kita adalah angkata limapuhan dan enampuluhan yang kenyang makan garam dimedan perang. mungkin itu penjelasan singkat dari saya dan saya mohon maaf lama tidak membalas karena sakit2n terus. semoga brimob tetap jaya selamanya.

three. operasi dilakukan oleh POLRI karena menyangkut pertanggungjawaban hukum bila ada korban berimplikasi pelanggaran HAM. jadi tidak sembarangan satuan lain bisa membantu POLRI apabila tidak diberlakukan kondisi tertentu seperti DArurat sipil atau Miiter.

Empat buah ban ukuran besar melekat di dua as dengan ketinggian jarak lantai kabin ke tanah sekitar 90 centimeter. Apabila tertembak, bagian ban masih akan tetap berdiri dan berfungsi maksimal karena dilengkapi dengan lapisan besi yang dipasang melingkar pada bagian ban. Kendaraan tempur ini didesain untuk kapasitas empat orang prajurit dengan jok yang terbuat dari fibre glass yang dicat khas warna loreng TNI. DMV mempunyai ketahanan perjalanan hingga 600 kilometer. Berbeda dengan kendaraan biasanya, sasis DMV dibangun dengan besi-besi pipa berkualitas sesuai dengan common dan spesifikasi kendaraan versi militer

Mereka juga tidak mampu membalas karena hanya membawa senjata ringan AR 15 dan granat tangan. Pertempuran yang tidak seimbang itu hanya berlangsung beberapa menit, namun segera diketahui akibatnya. twenty anggota Menpor salah arah dan langsung menuju markas musuh, mereka akhirnya ditawan. 40 sisanya terpencar tidak karuan.

kalau menggunakan doktrin polisi mungkin akan repot dalam penyergapan gerombolan di hutan seperti diaceh. mosok musuh yang punya kemampuan militer dan gerilya di teriakin suruh nyerah, yang ada si penyergap balik disergap. mungkin kalau gerombolan kelas teri ya okelah. tapi kalau sekelas Al Qaeda, Nanti dululah.

Sebagai catatan, beliau berdua bukan anggota Pelopor melainkan dari Batalyon Perhubungan dan sampai pensiun tidak pernah mendapatkan badge Pelopor. Oleh karena itu, saya setuju bahwa anggota Brimob RTP Pasukan88 saat ini mungkin bisa meniru semangat dan pengabdian para anggota Pelopor dan Brimob di masa perjuangan, yang tidak menghitung apa yang akan mereka dapat dari karier mereka tetapi selalu memberikan yang terbaik untuk negaranya.

apalagi kl cerita ttg kesatuan kita.sekarang ini bagaimana caranya kita bisa akrab dan saling berkerjasama mengamankan negeri ini dan mempertahankannya.krn diatas ini semua tetap tuhan yg maha kuasa, krn cerita sesumbar yg ga pas bisa membuat awan menjadi lawan. ……UNIFIIL INDOBATT 2010 Sergt. Big

Kalian Benar. . . Saya senior kalian, tidak lain dan tidak bukan, hanya ingin mensupport kalian saja. sejak Pak Dibyo Widodo( ex,Kapolri) membentuk two resimen Brimob dan keinginan beliau pada saat itu untuk membentuk kembali Menpor yang mana kami diminta untuk memberi masukan kepada beliau tetapi kebijakan yang dijalankan oleh penerus beliau ternyata agak berbeda jauh dan hasilnya seperti yang Mas Romeo sudah katakan. . . Memang Perang itu gak hanya textual content Reserve doang. semua Pasukan dilatih sama kok, dimedan tinggal adu taktik aja. dan pada saat Menpor operasi, kita menggunakan taktik yang berbeda2, dan yang paling seru dan berkesan waktu lawan SAS inggris + gurkanya dikalimantan. Anda bisa bayangkan Satuan elit dari negara besar yang punya pengalaman perang diberbagai medan perang didunia ketemu sama RANGERS Indonesia yang menguasai Tehnik perang rimba ketemu dimedan yang sangat ganas. dan yang saya inginkan kalian juga hebat dan ingat kalian memakai nama PELOPOR itu akan mengingatkan Nama Menpor( sebenarnya telah menjadi sejarah) yang sangat disegani oleh kawan maupun lawan karena pernah ada teman lama dari satuan lain yang nanya apakah sekarang dibentuk pasukan pelopor lagi? tapi kok gak menggunakan seragam loreng menpor dst dst……..! Saya agak terganggu ketika membuka situs AU dan Brimob bener2 dikecilkan termasuk menpor yang katanya satu kompi mati disana.

edo aja berkata: Agustus 12, 2013 pukul 4:22 am kl cerita jaman dulu, ya semua ikut perang termasuk sukarelawan sipil.krn memang jaman perang n HAM belum segencar sekarang. Sekrng reformasi ya kita kembali ke azasinya. kita tata negara ini dgn benar. militer diciptakan utk menghadapi perang, polisi diciptakan utk menghadapi pelanggar hukum. Senjata militer utk menghancurkan musuh, senjata polisi utk beladiri dlm rangka menegakan hukum, tdk mematikan tp melumpuhkan.Krn pelanggar hukum harus dibuktikan didepan pengadilan.Misalnya masalah teror. Teror bs ditimbulkan krn prison Organism,Insugensi dan Terorism. Utk menghadapi teror oleh Criminal organism, legislation enforcment didepan. Utk menghadapi Insurgensi, armed service didepan dibantu polisi. Utk menghadapi terorisme, armed service n police bekerjasama dgn penguatan di Intelijen.Lha reformasi malah kebali balik. Tentara anggaran minim sampai dilecehkan negara lain, polisi dibuat seperti tentara, sampai dibuat batalyon.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *